Air Mancur Menari Monas Bergoyang Kembali

Comments  Comments Off on Air Mancur Menari Monas Bergoyang Kembali

Sepuluh tahun sudah air mancur menari Monumen Nasional tidak lagi berfungsi dengan baik. Kondisinya rusak dan sulit untuk diperbaiki. Hingga akhirnya salah satu daya tarik Monas ini diperbaiki pada tahun 2017 dimana Air mancur Monas ini rusak sejak tahun 2007. Kurun waktu sepuluh tahun kesini sudah banyak yang dilakukaan oleh pihak Unit Pelayanan Teknis Monumen Nasional Termasuk dengan mencicilnya sedikit demi sedikit.

Menurut penuturan Sabdo Kristiyanto, Kepala UPT Monas mengatakan bahwa biaya perbaikan air mancur menari tidak menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Menurutnya belum ada CSR yang benar-benar berniat memperbaiki air mancur menari. Dulu sudah sempat ada 3 CSR yang lihat-lihat, tetapi pada akhirnya mereka kabur.

Perbaikan air mancur ini juga tidak menggunakan dana APBD. Alasannya karena dana yang terbatas dan proses pengajuan anggaran yang membutuhkan waktu panjang dab berbelit-belit. Akhirnya Sabdo pekerja harian lepas (PHL) di UPT Monas memutuskan untuk memperbaiki sendiri air mancur tersebut itu sedikit demi sedikit.

Air Mancur Monas Hasil Patungan

Karena keterbatasan komponen yang dapat mereka sediakan, Sabdo pun melaporkan kegiatan perbaikan air mancur tersebut kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kala itu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Sabdo juga melapor kepada Djarot Saiful Hidayat yang dulu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Setelah laporan tersebut, Sabdo mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan untuk memperbaiki air mancur Monas. Selanjutnya sumbangan berasal dari musisi Addie MS dan Harry Kiss. Addie menyumbangkan lagu-lagu aransemennya untuk menjadi musik pengiring air mancur menari. Sedangkan Harry Kiss menyumbangkan sound system agar pertunjukan air mancur menari menjadi semakin megah.

Jika dihitung-hitung, sumbangan yang diberikan oleh Pak Ahok lebih dari 200 juta rupiah yang artinya 50% dana perabaikan air mancur ditanggung oleh beliau. Sedangkan 50% lainnya ditanggung oleh keempat orang lainnya.

Peresmian Air Mancur Monas

Ketika diwawancarai di Balai Kota tanggal 26 Juli 2017 lalu, Djarot mengatakan bahwa air mancur ini rencananya akan diresmikan pada 12 Agustus mendatang. Peresmian tersebut berbarengan dengan lokasi penyimpanan bendera Pusaka.Kabar lain datang dari Kantor Pengelola Kawasan (KPK) Monas yang juga akan memasang lampu di 405 titik kawasan Monas. Pemasangan ini tidak lain untuk semakin mempercantik kawasan Monas.

Air mancur menari Monas yang diperbaiki ini semoga menarik para wisatawan untuk kembali berkunjung ke Monas. Sorot lampu yang warna-warni berpadu dengan goyang air dan iringan musik diharapkan akan memanjakan para penonton. Apalagi jika masyarakat dapat melihatnya sambil duduk di taman yang bersih. Biaya masukpun gratis, tentu akan semakin menarik minat pengungjung.

Melihat begitu berat perjuangan para pengelola Monas dalam memperbaiki air mancur ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjaganya. Selain harga perbaikan yang tidak murah perawatan air mancur seperti ini juga tidak mudah. Perawatan yang paling mudah dilakukan oleh pengunjung adalah menjaga kebersihan lingkungan Monas, termasuk air mancurnya. Pengunjung cukup membuang sampah di tempatnya. Dengan demikian para pengelola juga tidak terlalu dipusingkan dengan adanya sampah yang berserakan dimana-mana.

Selain penyumbang dana perbaikan air mancur Monas diatas, diharapkan ada donatur-donatur lain yang siap menyumbangkan dana untuk membangun ataupun memperbaiki fasilitas-fasilitas umum lainnya. Seperti menyumbangkan dana untuk perbaikan jalan yang berlubang, perbaikan sekolah yang telah reot dan lain-lain.